top of page

Kapan Harus Berhenti Berhubungan Seks Selama Kehamilan?

Writer's picture: It's ParenthoodIt's Parenthood

Updated: Mar 20, 2021


Pasangan Suami Istri
kumparan.com

Pada sebagian wanita, keinginan untuk berhubungan seks selama masa kehamilan dapat meningkat. Hal ini wajar terjadi karena aktivitas hormon yang meningkat, sehingga aliran darah pada area kelamin meningkatkan libido.

Dokter Spesialis Kandungan, Lakeisha Richardson, dikutip Romper mengatakan melakukan hubungan intim selama kehamilan sangat aman bagi janin. Sebab bayi dilindungi oleh 'dinding otot rahim' dan cairan ketuban. Meskipun aman dilakukan selama hamil, adakah tanda yang membuat ibu hamil berhenti melakukan aktivitas bercinta bersama suami?


Tanda Harus Berhenti Berhubungan Seks Saat Hamil

Janin memang dilindungi oleh air ketuban ketika Anda berhubungan seks dengan suami. Sehingga ia terhindar dari zat-zat dari luar tubuh yang mencoba masuk ke dalam perut. Namun, jika ketuban Anda pecah, sebaiknya hentikan aktivitas seksual saat itu juga,

Setelah air ketuban Anda pecah, cairan apapun yang masuk ke dalam vagina bisa masuk lewat celah ketuban dan membuat bakteri masuk sampai menimbulkan infeksi. Richardson mengatakan ibu hamil juga tidak boleh berhubungan seks jika mereka mengalami pecah ketuban dini, persalinan prematur, atau plasenta previa yang bisa menyebabkan pendarahan saat hamil. Dan kondisi ibu yang mengalami pelvic rest pun tidak boleh lagi berhubungan seksual saat hamil.

"Alasan paling umum wanita hamil tidak berhubungan seksual karena pelvic rest adalah perdarahan selama kehamilan. Jika wanita mengalami pendarahan pada trimester pertama, mereka harus beristirahat sampai pendarahan tersebut reda dan mereka keluar dari trimester pertama," kata Richardson.


Lalu Dokter Spesialis Kandungan, dr. Abdur-Rahman menambahkan bahwa ibu hamil dengan kondisi preeklamsia atau bisa mengalami kembar tiga itu boleh berhubungan seks.


"Bagi wanita yang mengalami ketuban pecah dini, melakukan hubungan seksual meningkatkan risiko infeksi dan persalinan prematur, dan jika Anda mengalami plasenta previa atau pendarahan, melakukan hubungan seksual dapat menyebabkan perdarahan," kata Richardson.


Tetapi bila Anda tetap ingin merasakan orgasme, Anda bisa menggunakan vibrator dengan kondisi bersih di bagian luar vagina atau Anda bisa melakukan masturbasi klitoris sendiri dan dibantu oleh suami, Moms. Meski begitu, bagi Anda yang mengalami persalinan prematur, orgasme akan menyebabkan kontraksi rahim atau iritabilitas.


Tips Aman Berhubungan Seks Saat Hamil Sementara Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Sarlita Indah Permata, SpOG, menyarankan agar tetap aman berhubungan seks saat hamil, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya memberitahu suami Anda agar hubungan seks lebih berhati-hati dengan cara yang lembut. Hindari posisi yang bisa membuat tidak nyaman saat hamil, dan tidak melakukan intensitas bercinta terlalu berat. "Tidak ada batasan seberapa sering seks boleh dilakukan. Selama tidak ada keluhan, silakan. Tapi kalau terasa nyeri kram perut bawah, keluar flek, tidak boleh berhubungan," tutupnya. Sumber: https://kumparan.com/kumparanmom/kapan-harus-berhenti-berhubungan-seks-selama-kehamilan-1uR3QWxWAun/full

3 views0 comments

Comments


Parenthood

Facebook

Instagram

  • Facebook
  • Twitter
  • YouTube
  • Instagram

Twitter

Youtube

Tentang Parenthood

Ketentuan & Kebijakan Privasi

Panduan Komunitas

Panduan

Iklan

Karir

Panduan Media Siber

LINE

bottom of page